Saraf otak merupakan jaringan yang kompleks dan sangat terspesialisasi. Dari penglihatan, penciuman, berjalan, sampai berbicara, sepenuhnya di atur oleh sistem saraf otak. Namun sistem saraf otak tidak bekerja sendiri di karenakan saling terhubung bersama sebagian bagian terutama di tubuh, yakni otak, sumsum tulang belakang, otot, dan saraf-saraf lain yang menghubungkannya.
Sistem saraf secara keseluruhan bertanggung jawab atas banyak fungsi perlu di dalam tubuh, seperti ingatan, persepsi, bahasa, gerakan, menelan, bernapas, apalagi fungsi usus dan kandung kemih. Namun, saat tersedia kasus terhadap saraf otak, kondisi itu dapat menyebabkan gangguan neurologis. Seseorang yang mengalaminya dapat kesusahan bergerak, berbicara, dan fungsi lainnya.
Kondisi yang Menyebabkan Gangguan Saraf Otak
Merupakan hal yang perlu untuk jelas kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak. Dengan begitu dokter dapat jalankan diagnosis dan penyembuhan yang tepat. Berikut ini sebagian kondisi yang menyebabkan gangguan saraf otak:
1. Sakit kepala
Sakit kepala merupakan tidak benar satu gangguan saraf otak yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja terhadap usia berapapun. Meskipun sering mengalami sakit kepala, kebanyakan tidak sangat serius. Namun kalau sakit kepala berkunjung secara tiba-tiba dan berulang kali, anda mesti segera menemui dokter, di karenakan dapat jadi gejala dan kondisi yang mendasarinya.
2. Epilepsi dan kejang
Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak yakni epilepsi dan kejang. Epilepsi merupakan kondisi di mana terdapatnya semburan kegiatan listrik secara tiba-tiba di otak yang menyebabkan kejang. Kondisi selanjutnya dapat berlangsung terhadap usia berapa pun, namun kebanyakan di mulai terhadap era kanak-kanak atau terhadap orang berusia di atas 60 tahun.
Sebagian besar kasus epilepsi tidak mempunyai penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kejang kadang-kadang berlangsung sebagai akibat berasal dari sebagian kondisi berikut:
- Stroke
- Tumor otak
- Infeksi otak
- Cedera kepala yang parah
- Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
- Kekurangan oksigen waktu melahirkan.
3. Stroke
Kondisi berikutnya yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak adalah stroke. Stroke berlangsung saat suplai darah ke bagian otak terputus. Tanpa suplai darah yang cukup, sel-sel otak di tempat yang terkena akan kekurangan oksigen. Selain itu, otak kekurangan nutrisi perlu yang dibutuhkan untuk berguna dan bertahan hidup.
Ada tiga type stroke:
- Stroke iskemik, akibat gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok otak.
- Stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di dalam otak.
- Stroke iskemik transien, akibat gangguan waktu suplai darah ke otak.
Ketika sel-sel di dalam tempat otak yang terkena mati. Alhasil, tidak dapat menggerakkan fungsi vitalnya lagi.
4. Sklerosis lateral amiotrofik
Ini adalah kondisi neuromuskuler yang langka, yang dapat mempengaruhi sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Hingga waktu ini belum diketahui secara tentu penyebabnya, namun faktor yang di curigai adalah genetik dan lingkungan.
5. Penyakit alzheimer dan demensia
Kehilangan memori atau memori lemah merupakan keluhan umum yang sering di alami orang dewasa yang lebih tua. Tingkat hilang ingatan khusus merupakan bagian normal berasal dari penuaan.
Namun, tersedia gejala khusus yang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, seperti penyakit alzheimer dan demensia. Gejala-gejalanya dapat berupa:
- Tersesat
- Kesulitan mengelola keuangan
- Kesulitan jalankan kegiatan sehari-hari
- Pelupa
- Bermasalah bersama bahasa.
Sementara itu, demensia adalah kondisi progresif lambat dan mesti dievaluasi oleh dokter spesialis saraf. Meskipun belum tersedia obatnya, namun tersedia perawatan dan terapi yang dapat membantu mengelola gejala.